PENGARUH PUPUK FOSFAT TEHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium cepa Aggregatum Group)

Authors

  • Betty Wahyu Nur Aini Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Eddy Tri Haryanto Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Pardono Pardono Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Keywords:

varietas bawang merah, pertumbuhan dan hasil, pupuk fosfat

Abstract

Bawang merah merupakan komoditas hortikultura penting dengan nilai permintaan tinggi di Indonesia. Budidaya bawang merah sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pemupukan fosfat. Senyawa fosfat berfungsi untuk memacu pertumbuhan akar, mempercepat pembungaan, serta pemasakan biji dan buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran pupuk fosfat terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah pada beberapa varietas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah RAKL faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah varietas bawang merah yang terdiri dari 2 taraf yaitu varietas Bima Brebes dan Maja Cipanas. Faktor kedua adalah pupuk fosfat yang terdiri dari 3 taraf yaitu 120 kg.ha-1, 180 kg.ha-1, dan 240 kg.ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk fosfat dengan dosis 240 kg.ha-1 mampu memberikan hasil optimum pada parameter tinggi tanaman (19.38 cm), jumlah daun (18.18), bobot segar brangkasan (17.80 g), bobot kering brangkasan (2.09 g), bobot segar umbi per tanaman (27.82 g), bobot segar umbi per hektar (7.81 ton), dan jumlah umbi per tanaman (6.95). Pemberian pupuk fosfat 120 kg.ha-1 dan beberapa varietas bawang merah merupakan perlakuan terbaik pada parameter bobot kering umbi per petak dan diameter umbi. Pemberian pupuk fosfat 120 kg.ha-1 efektif meningkatkan bobot kering umbi per petak dan diameter umbi beberapa varietas bawang merah.

References

Albari J, Supijatno, Sudradjat. (2018). Peranan pupuk nitrogen dan fosfor pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) belum menghasilkan umur tiga tahun. J Buletin Agrohorti 6 (1): 42-49.

Amin A A, Yulia A E, Nurbaiti. (2006). Pemanfaatan limbah cair tahu untuk pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy (Brassica rapa L). J OM Faperta 4 (2):1-11.

Arifin, Hadirman K, Muhammad A S. (2014). Respon pertumbuhan dan produksi kacang hijau. J Agroteknol 19 (1): 77-99.

Arman Z, Nelvia N, Armaini A. (2016). Respons fisiologi, pertumbuhan, produksi, dan serapan P bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap pemberian trichokompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS) terformulasi dan pupuk P di lahan gambut. J Agroteknol 6(2), 15. https://doi.org/10.24014/ja.v6i2.2236.

Badan Pusat Statistik Karanganyar. (2020). Kabupaten Karanganyar dalam rangka Karanganyar regency in figures 2020. Semarang (ID): Bharat Gemilang.

Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik tanaman sayuran dan buah buahan semusim di Indonesia 2019. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

Fajjriyah N. (2017). Kiat sukses budidaya bawang merah. Yogyakarta (ID): Bio Genesis.

Hakim, T., & Anandari, S. (2019). Responsif bokashin kotoran sapi dan POC bonggol pisang terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.). J Agrium, 22(2), 102–106.

Hamdani J S. (2008). Pertumbuhan dan hasil bawang merah kultivar kuning pada status hara P total Tanah dan dosis pupuk fosfat yang berbea. J Agrikultura 19 (1): 42-49.

Herwanda, R., & Eko, W. (2017). Aplikasi nitrogen dan pupuk daun terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium cepa L. var. ascalonicum). J Produksi Tanaman, 5(1): 46–53.

Hidayat IM, Putrasameja. dan Azmi C. (2011). Persiapan pelepasan varietas bawang merah umbi dan TSS. laporan kegiatan tahun 2011. Bandung (ID): Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang.

Hulyatussyamsiah S N, Hartono R, anwarudin O. (2019). Adopsi pemupukan berimbang padi sawah melalui penggunaan urea berlapis arang aktif di majalengka. J Ilmu Pertanian 2 (2): 1-17.

Jasmi, Sulistyaningsih E, Indradewa D. (2013). Pengaruh vernalisasi umbi terhadap pertumbuhan, hasil, dan pembungaan bawang merah (Allium cepa L. Aggregatum group) di dataran rendah. Ilmu Pertanian (Agricultural Science), 16(1), 42–57.

Juwanda M, Khotimah K, Amin M. (2016). Peningkatan ketahanan bawang merah terhadap penyakit layu fusarium melalui induksi ketahan dengan asam salisilat secara invitro. J Agrin 20 (1): 15-28.

Lukito, A M. (2009). Pengaruh iklim terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah. Jakarta (ID) : Agromedia Pustaka.

Napitupulu, D. dan L. Winarto. (2010). Pengaruh pemberian pupuk N dan K terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. J.Hort, 20(1), 27–35.

Nunyai A P, Zaman S, Yahya S. (2016). Manajemen pemupukan kelapa sawit di sungai bahaur estate, Kalimantan Tengah. J Buletin Horti 4 (2): 165-172.

Pakpahan, T. E., Hidayatullah, T., & Mardiana, E. (2020). Aplikasi biochar dan pupuk kandang terhadap budidaya bawang merah di tanah inceptisol kebun percobaan politeknik pembangunan pertanian Medan. Jurnal Agrica Ekstensia, Vol.14 No, 50– 53.

Pamungkas. P. B., Purwaningsih, O., & Susetyo, H. B. (2020). Pengaruh kompos rumput laut dan azolla terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. vegetalika, 9(3), 500. https://doi.org/10.22146/veg.46199.

Panggabean S M & Purwono. 2017. “Manajemen pemupukan tanaman kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) di pelantaran agro estate, Kalimantan Tengah management of oil palm fertilization in pelantaran agro estate, Center Kalimantan.” 5(3):316–24.

Rahmah A, Sipayung R, Simanungkalit T. (2013). Pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) dengan pemberian pupuk kandang ayam dan EM4. J Agroekoteknologi, 1(4), 952–963. http://jurnal.usu.ac.id/index.php/agroekoteknologi/article/view/4353.

Rustiana, R., Suwardji, S., & Suriadi, A. (2021). Pengelolaan unsur hara terpadu dalam budidaya tanaman porang (Review). Jurnal Agrotek Ummat, 8(2), 99. https://doi.org/10.31764/jau.v8i2.5229.

Satria N, Wardati, Khoiri M A. (2015). Pengaruh pemberian kompos tandan kelapa sawit dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan bibit tanaman gaharu (Aquilaria malaccencis). J Faperta 2 (1): 1-15.

Siagian T V, Hidayat F. Tyasmoro S Y. (2019). Pengaruh pemberian dosis pupuk NPK dan hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) J Produksi Tanaman 7 (11): 2151-2160.

Sinaga, E. M., Bayu, E. S., & Nuriadi,. I. (2013). Adaptasi beberapa varietas bawang merah (Allium ascalonicum L.) di dataran rendah Medan. J Online Agroekoteknol 1(3): 404–417.

Sipayung O, Mariati, Meiriani. (2015). Tanggap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap dosis pupuk fosfat dan asam humat. J Agroteknol 3 (4): 1399-1407.

Sitorus H W. (2021). Respon pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium cepa L.) dalam pemberian kascing dan pupuk TSP. J Ilmiah Mahasiswa Pertanian (JIMTANI) 1 (4):1-8.

Subdirektorat Statistik perdagangan Dalam Negeri. (2020). Distribusi perdagangan komoditas bawang merah Indonesia 2020. Jakarta (ID):BPS RI.

Sumarni N, Hidayat A. (2005). Budidaya bawang merah. Bandung (ID): Balai Penelitian Tanaman Sayuran.

Widiastutik Y, Rianto H, Historiawati. (2018). Pengaruh komposisi dosis pupuk urea, SP36, KCL, dan pupuk organik cair nasa terhadap hasil tanaman bawang merah (Allium cepa ascalonicum). J Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika 3 (2): 61-65.

Downloads

Published

2023-06-18