Prospek dan Tantangan Penanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) di Musim Hujan pada Lahan Kering Pasiran Kabupaten Lombok Utara

Authors

  • I Komang Damar Jaya

Keywords:

Cabai, gugur bunga, hujan, tekstur tanah

Abstract

Harga cabai rawit di musim hujan umumnya lebih tinggi dari harga di musim kemarau. Tanaman cabai rawit berproduksi optimal pada musim kemarau, khususnya di lahan-lahan yang berpengairan teknis. Namun pada musim hujan, di lahan-lahan yang bertekstur berat, tanaman ini tidak bisa berproduksi secara optimal. Selain itu, tingginya persentase gugur bunga dan banyaknya gangguan dari organisme pengganggu tanaman berkontribusi terhadap rendahnya hasil tanaman. Akibatnya, tidak banyak petani yang mau mengusahakan komoditi ini di musim hujan. Padahal tekstur tanah di lahan kering di Kabupaten Lombok Utara (KLU) didominasi oleh fraksi pasir sehingga potensi untuk terjadinya genangan di musim hujan sangat kecil. Kondisi seperti ini menjadi tempat yang ideal untuk melakukan budidaya tanaman cabai rawit di musim hujan sehingga petani di lahan kering pasiran mempunyai peluang untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik. Namun, lahan kering pasiran umumnya memiliki tingkat kesuburan yang sangat rendah sehingga membutuhkan masukan pertanian yang tinggi untuk dapat menghasilkan hasil yang optimal. Variabilitas curah hujan yang tinggi sebagai dampak dari perubahan iklim juga menjadi masalah lainnya. Tulisan ini mengulas aspek biofisik lahan kering pasiran di KLU untuk penanaman cabai rawit di musim hujan.

Kata Kunci: cabai, gugur bunga, hujan, tekstur tanah

Downloads

Published

2023-12-27