Pengaruh BAP (Benzyl Amino Purine) dan NAA (Naphthalene Acetic Acid) terhadap Multiplikasi Tanaman Nilam Aceh

Authors

  • Didik Pudji Restanto
  • Fairuz Luthfi Hanifah
  • Muhammad Candra Prayoga
  • Sholeh Avivi
  • Sigit Soeparjono
  • Parawita Dewanti

Keywords:

nilam, multiplikasi, BAP, NAA

Abstract

Tanaman nilam (Pogostemon cablin) merupakan tanaman perkebunan dengan nilai ekonomi tinggi sebagai penghasil minyak nilam. Minyak asiri banyak dimanfaatkan oleh industri sebagai bahan baku industri pangan, parfum, kosmetik, maupun farmasi. Permasalahan yang dialami dalam proses budidaya tanaman nilam yaitu perbanyakan stek rentan menularkan penyakit dan tidak efisien waktu. Hal tersebut dapat diatasi dengan perbanyakan secara cepat dan massal melalui kultur jaringan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi optimal pemberian hormon BAP dan NAA terhadap multiplikasi tanaman nilam. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan faktor pertama BAP (0,25 mg/L, 0,50 mg/L, dan 0,75 mg/L) dan faktor kedua NAA (0 mg/L, 0,05 mg/L, 0,10 mg/L, dan 0,15 mg/L). Setiap perlakuan kombinasi hormon BAP dan NAA diulang sebanyak 3 ulangan. Analisis data menggunakan ANOVA dan uji lanjut dengan uji DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan hormon BAP dan NAA berpengaruh terhadap multiplikasi tunas tanaman nilam. Perlakuan BAP 0,5 mg/L menunjukkan perlakuan terbaik yang menghasilkan rata–rata waktu kedinian munculnya tunas 12,42 HST, persentase tumbuh tunas sebesar 100%, rata-rata jumlah tunas per eksplan tertinggi yaitu 10,08 tunas per eksplan, rata-rata tinggi tunas per eksplan tertinggi yaitu 2,2 cm dan rata-rata jumlah daun per eksplan tertinggi yaitu 34,33 helai.

Kata kunci:  nilam, multiplikasi, BAP, NAA

Downloads

Published

2023-12-27