Jenis Pupuk Organik dan ZPT Alami Terhadap Pembungaan Bawang Merah Kultivar Bima Brebes

Authors

  • Wisnu Prasetyo Aji Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University
  • Eddy Triharyanto Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University
  • Djoko Purnomo Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University
  • Supriyono wisnu_prasetyo31@student.uns.ac.id

Keywords:

air kelapa, Amaryllidaceae, ekstrak tauge, Grumusol, tangkai bunga

Abstract

Bawang merah untuk menghasilkan True Seed Shallot (TSS) memerlukan upaya antara lain penambahan hara organik dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Unsur hara berupa pupuk organik dan ZPT alami perlu pertimbangan dosis dan konsentrasi untuk memperoleh hasil optimal terutama pembungaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh jenis pupuk organik dan ZPT alami yang dapat meningkatkan pembungaan bawang merah. Penelitian berupa percobaan di lahan budidaya berupa dataran rendah (dengan jenis tanah grumusol dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2023. Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu jenis pupuk (tanpa pupuk, pupuk kascing, dan pupuk organik cair urine kelinci). Faktor kedua yaitu jenis ZPT alami (Tanpa ZPT, ekstrak tauge, dan air kelapa). Peubah yang diamati yaitu umur berbunga, jumlah bunga per tangkai, jumlah bunga per 0,75 m2, jumlah tangkai bunga per rumpun, jumlah biji per 0,75 m2, jumlah biji per rumpun, jumlah biji per 0,75m2, bobot biji per rumpun, bobot biji per 0,75 m2, bobot umbi berbunga, bobot umbi tak berbunga, bobot bunga per rumpun, bobot bunga per 0,75 m2. Data dianalisis ragam dengan uji F taraf kepercayaan 95% dilanjutkan dengan DMRT taraf kepercayaan 95% untuk membandingkan respon antar perlakuan, dan menggunakan korelasi untuk menguji hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bawang merah bima brebes menghasilkan tangkai bunga sebanyak 2 tangkai per 0,75 m2 (25 tanaman) pada umur 33 Hari Setelah Tanam. Setiap tangkai menghasilkan 163-301 biji, seberat 0,78-1,77 g. Semua perlakuan (pupuk dan ZPT) tidak mempengaruhi pembungaan.

Downloads

Published

2025-01-09