Morfologi dan Persebaran Bribil (Galinsoga parviflora) Sebagai Sayuran Indigenous di Daerah Karanganyar

Authors

  • Endang Setia Muliawati Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret
  • Aprilia Ike Nurmalasari Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret
  • Maria Theresia Sri Budiastuti Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret
  • Ali Mustofa Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret

Keywords:

Analisis vegetasi, gulma, Indeks Nilai Penting

Abstract

Bribil (Galinsoga parviflora Cav.) merupakan sayuran indigenous yang keberadaannya mulai terlupakan, sehingga perlu adanya upaya konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari morfologi dan persebaran Bribil. Survei dilakukan di lahan budidaya sayuran di Kecamatan Karangpandan, Ngargoyoso, dan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Pengamatan morfologi tumbuhan dilakukan pada Bribil yang tumbuh alami dan sudah berbunga. Sampel diambil secara acak dengan menggunakan kuadran 2x2m, dan dilakukan analisis vegetasi untuk mengetahui tumbuhan lain yang berasosiasi dengan Bribil. Hasil penelitian menunjukkan Bribil merupakan herba yang tumbuh tegak lurus, dengan jenis batang basah serta bentuk batang bulat, lunak, berwarna hijau, memiliki pola percabangan tipe sympodial, berdaun tunggal dengan bentuk helai daun bulat telur, ujung daun runcing serta pangkal meruncing, tepian daun berombak, susunan tulang daunnya menyirip serta daging daun tipis lunak berwarna hijau, panjang daun berkisar antara 3,5-5 cm dan lebar daun 1,5-3,5 cm. Bribil memiliki bunga majemuk, letak bunga terminalis dengan jumlah mahkota 5 berwarna putih dan seperti terpotong ujungnya. Bribil pada umumnya tumbuh sebagai gulma, dapat tumbuh berasosiasi dengan 28 spesies lainnya, salah satunya spesies dari genus yang sama yaitu Gabagan (Galinsoga quadriradiata). Indeks nilai penting (INP) bribil mencapai 32,88%. Persebaran Bribil pada ketinggian 786-1551 mdpl, suhu dan kelembaban udara relatif berkisar antara 25,4-29,4oC dan 49-72%, dan curah hujan 2304 mm/tahun. Kemiringan tanah berkisar antara 8-10% dengan jenis tanah Andosol.

Downloads

Published

2025-01-09